RSS

Cara Untuk Menjadi Diri Sendiri

“Gue kadang suka bingung sama diri gue sendiri…”
“Gimana ya caranya supaya diterima sama semua orang?”
“Apakah selama ini gue udah jadi diri sendiri?”

Semakin beranjak dewasa, tentunya kita harus mempunyai identitas diri. Kalau nggak, bagaimana bisa kamu membawa diri dalam lingkungan dan pergaulan? Nggak mungkin kan kamu selalu ikut-ikutan ajakan dari orang lain yang belum tentu baik. Yang ada, kamu jadi nggak punya pendirian dan arah hidup.

Dalam hidup, kita pun pasti selalu merasakan kehadiran orang yang datang dan nggak bisa mencegah orang yang pergi. Terkadang, hal itu menimbulkan pertanyaan paling mendasar.

Siapa kamu?


Dua kata dalam pertanyaan itu sudah pasti harus kamu ketahui jawabannya pada fase beranjak dewasa. Pertanyaan itu kayaknya terbaca remeh banget ya? Tapi jawaban yang kamu punyalah justru yang mencerminkan identitas diri kamu.

Kadang, kita takut untuk jadi diri sendiri. Takut ada orang lain yang nggak suka, takut nggak diterima dalam pergaulan, takut dikucilkan, dan takut dinilai aneh karena berbeda. Takut pada hal apa pun kalau jadi diri sendiri.

Awkay, so what? Be different and bold is normal. Semua tergantung bagiamana cara kamu beradaptasi dan mencari lingkungan yang menerima kamu.


Semua berawal bagaimana kamu menerima orang lain dan bersikap baik, mereka pun pasti melakukan hal yang sama. Hukum yang berlaku dalam hidup itu sebab-akibat. Apa yang kamu lakukan dan berikan ke orang lain akan terjadi juga pada diri kamu. Orang yang nggak menyukai diri kamu pun pasti mempunyai alasan, entah karena mereka nggak bisa menerima atau iri.

Dalam lingkungan dan pergaulan berisi berbagai macam orang dengan berbagai macam sifat dan background. Coba deh kamu inget-inget siapa aja teman di dalam tongkrongan/geng kamu. Siapa mereka, gimana sifatnya, dan dari mana mereka berasal?

Yes, the answer is different.

Berangkat dari hal itu, kenapa kamu masih takut untuk menjadi diri sendiri dan berbeda?

Cara untuk menjadi diri sendiri tentunya berawal dari menerima diri kamu sendiri. Menerima orang tua kamu, menerima fisik kamu –ini adalah anugerah Tuhan yang paling baik, menerima bagaimana cara kamu berpikir, menerima kebiasaan kamu, dan menerima hal apa pun yang diberikan dalam kehidupan kamu.


Menjadi diri sendiri itu nggak mudah, dan tentunya bukan berarti nggak terinspirasi. Justru, kamu nggak menyadari bahwa diri kamu itu adalah kumpulan dari ‘inspirasi’ yang teracik.

Kamu menyukai hal apa yang jadi inspirasi? Musik, buku, game, seni, fashion, makanan, minuman, pelajaran, dan lain-lain. Dari hal kamu sukai itulah yang menjadi kebiasaan dan hobi yang dengan senang hati kamu jalani. Misalnya, kamu suka musik, membaca buku, danfashion.

Dari kebiasaan dan hobi yang kamu jalani itu melekat dan jadi bagian dari diri kamu yang gak bisa dipisahkan. Kamu yang menyukai musik membuat kamu sebagai orang yang berpengetahuan dalam bidang musik, jadi anak band misalnya. Kamu yang hobi membaca buku menjadikan kamu sebagai orang yang senang dengan cerita, entah itu cerita dalam buku atau mendengar cerita orang lain. Dan fashion yang kamu kenakan menciptakan ciri khas kamu yang unik.


Dengan repetisi yang konsisten, orang-orang yang mengenal kamu dan mengetahui hal itu tentunya menilai semuanya, berkesimpulan, dan melahirkan reputasi diri kamu di mata lingkungan.

Kamu meracik diri dengan musik, buku, dan fashion. Menjadikan diri kamu sebagai seorang anak band yang suka dengerin orang curhat dan berpenampilan menarik. Jadilah itu diri kamu.

Kesimpulannya, jadi diri sendiri dan berbeda itu normal, karena semua orang yang berada di dunia ini termasuk diri kamu pada dasarnya juga berbeda. Jangan pernah berubah kecuali menjadi lebih baik. Orang yang menyayangi kamu pun pasti senang dan selalu ingin kamu jadi diri sendiri, bukan malah membuat kamu menjadi orang lain dan merasa asing terhadap diri sendiri.


Kamu akan selalu menjadi hebat, keren, dan mengagumkan dengan menjadi diri sendiri, bukan karena ikut-ikutan. Orang yang melakukan sesuatu dengan nyaman selalu nikmat dalam pandangan dan perasaan. Satu hal yang harus selalu kamu inget: "Kamu nggak perlu persetujuan orang lain untuk menjadi diri sendiri."

So, are you still afraid to be yourself?

Sumberwww.nyunyu.com


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 Momen di Mana Jatuh Cinta Biasanya Terjadi Secara Nggak Sengaja

Cinta itu kayak bunga, banyak jenisnya. Ada ‘cinta lokasi’ yang artinya cinta yang tumbuh saat sering bertemu di satu tempat atau kegiatan. Ada ‘cinta pada pandangan pertama’ yang artinya baru ketemu langsung suka. Dan ada juga ‘cinta bertepuk sebelah tangan’ yang artinya kipas-kipas karena gerah pas ngeliat gebetan jalan sama pacarnya.

Dari berbagai jenis cinta, ada juga yang namanya cinta yang tak disengaja. Cinta nggak disengaja adalah cinta yang datang secara tiba-tiba (yaaa mirip-mirip tukang jualan bubuk abate gitu lah) dan nggak pernah disangka-sangka (yaaa mirip-mirip kiamat gitu lah, datangnya nggak disangka). Nah, cinta yang nggak disengaja itu, biasanya terjadi di momen-momen ini:

Sekelompok Pas Ngerjain Tugas
Kadang-kadang, tugas kelompok itu bukan untuk ngerjain tugas. Tapi untuk ngerjain cinta. Eaakkk
Tugas kelompok itu biasanya menuntut kamu untuk selalu ketemu sama dia. Dan seiring intensitas pertemuan itu terjalin, buih-buih cinta pun mulai tertanam di hati kamu. Mungkin karena dia sering nanya-nanya ke kamu. Bisa juga karena dia sering minjem pulpen kamu. Atau karena dia sering minta dipangku sama kamu. Makin ke sini-sini, selain ingin ngerjain tugas, kamu jadi ingin selalu deket-deket sama dia. Bahkan, sebelum berangkat ke pertemuan kelompok pun, kamu jadi bingung mau make baju apa, nyiumin badan udah wangi belum, dan ngecek udah bener-bener disunat atau belum.

Lama-kelamaan, kamu pun jadian sama temen sekelompok itu. Sayangnya, setelah tugas kelompoknya selesai, hubungan kamu pun berakhir.

Study Tour Bareng
Study tour bareng itu emang penuh kejutan. Awalnya berniat buat study tour, eh ujungnya malah study love.
Momen yang bikin jatuh cinta saat study tour adalah ketika kamu nggak sengaja duduk berdampingan sama si dia di bus wisata misalnya. Akhirnya, karena dipaksa oleh alam untuk duduk berdampingan, sepanjang jalan pun kalian mengobrol, kalian ngeluarin jokes-jokes andalan, lihat-lihat pemandangan dari siang sampai malem, sampai akhirnya… plek, kepala si dia nempel di bahu kamu saat dia ketiduran.


Hemmm, rasanya momen itu nggak ingin kamu hilangkan. Kamu jadi ingin dia tidur selamanya di bahu kamu, dan kamu bacakan kalimat syahadat buat dia. #eh

Ledek-Ledekan
Banyak juga pasangan yang mengawali kedekatannya bukan dengan cara yang baik-baik kayak cium tangan atau cium kaki, tapi dengan cara ledek-ledekan. Tapi ujung-ujungnya… mereka malah sayang-sayangan. Tsahhhhh

love animated GIF

Di sekolah atau di kampus, kita selalu punya teman yang suka kita ledekin. Tapi ternyata, orang yang sering kita ledekin itu adalah orang yang paling deket sama kita. Orang yang suka kita ledekin itu, ternyata dia yang selalu ada di ingatan kita. Karena sadar atau tidak, dengan kita berani ngejekin orang, artinya kita ngerasa percaya dan nyaman sama dia. Percaya bahwa dia tidak akan menyakiti kita, dan nyaman untuk menunjukkan hal yang paling menyebalkan dari diri kita.

Orang yang jatuh cinta karena suka ledek-ledekan, biasanya malah kangen kalau nggak diledekin. Orang yang jatuh cinta karena ledek-ledekan, justru merasa kehilangan saat dia nggak ngeledekin kamu lagi. Kamu tahu ada sesuatu yang berubah kalau “lawan ledekanmu” nggak ngehina kamu lagi. Saat suasana menjadi tak asyik lagi saat dia nggak ada, artinya kamu mulai mencintainya.

Berawal dari Temen Curhat
Curhat itu artinya nggak cuma “mencurahkan isi hati”, tapi bisa juga diartikan “mencuri hati”.
Awalnya hubungan kamu sama dia itu emang cuma sebatas curhat. Kamu juga awalnya sadar, kalau dia nggak lebih dari temen yang suka dengerin cerita dan keluhan kamu. Tapi ternyata, hati berkata lain. Segimana pun kamu nganggep dia temen bicara, nyatanya dia juga enak untuk diajak ngobrol dari hati ke hati.

Memang, awalnya kamu mengira dia itu cuma jago ngasih solusi. Tapi makin ke sini, kamu jadi sadar, cuma dia yang bisa ngertiin kamu. Dia punya telinga, dia punya pundak, dan dia punya dada buat kamu. Dari momen curhat-curhatan itulah, kamu dan dia bisa saling jatuh cinta.

Berawal dari Ikut Temen yang Mau Nge-date
Jodoh bisa ketemu di mana aja. Bisa di sekolah, bisa di pengajian, atau bisa juga pas lagi Jumatan.
Kadang suka ada, satu momen di mana temen kita mau nge-date sama kenalannya di 
Facebook. Karena belum berani sendiri, eh dia ngajakin kita untuk nemenin. Nggak tahunya, pasangan date temen kita juga bawa temennya. Dari situlah cinta bermula. Temenmu jalan sama pasangan date-nya, dan kamu (mau nggak mau) jadi berduaan sama temennya itu. Berawal dari sana, akhirnya kalian pun jadi deket. Cieee.

Yap, itulah momen-monen di mana cinta bisa aja terjadi secara nggak sengaja. Kalian pernah ngalamin yang mana? Atau punya momen jatuh cinta lainnya?

Sumber : www.nyunyu.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 Alasan Kenapa Sampai Sekarang Kamu Belum Bertemu Orang Yang Tepat

 Menemukan orang yang tepat itu ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. Bukan bukan, lebih dari itu, ibarat mencari jerami di dalam tumpukan jarum. Susah dan ribet. Jangankan yang jomblo, yang udah punya pacar pun sebenarnya belum tentu udah menemukan tambatan hati yang tepat. Tapi gini deh... dari pada kamu nyari di tempat yang sama, mendingan kamu coba cari di tempat lain. Atau kamu coba introspeksi diri kamu sendiri dulu. Siapa tahu ada sedikit hal yang salah dalam diri kamu, makanya sampai sekarang susah banget nemuin orang yang tepat. Misalnya...

1. Terlalu Pemilih dan Banyak Syarat

 Cheezburger animated GIF

Ini adalah permasalahan utama. Namanya juga mencari soulmate, wajar kalau punya kriteria sendiri. Kalau nggak punya kriteria justru kok kayaknya sama siapa aja mau. Namun seringkali kriteria kita itu yang akan mempersulit kita sendiri. Apalagi kalau kriteria dan syarat yang kamu tentuin itu banyak dan cuma dipunyai sedikiiiiiit banget orang di dunia ini. Kalaupun ada, biasanya dia udah punya orang yang tepat duluan, dan itu bukan kamu. Misalnya, selera musiknya harus bener-bener persis sama, suka musisi dan penulis yang sama, harus ngerti semua hal yang kamu ngerti supaya ngobrolnya enak. Kebayang gimana susahnya. Apalagi kalau kamu sukanya progressive indie dangdut kontemporer (aliran baru), suka baca yang berhubungan dengan filsafat, diskusi seputar sumber daya alam, dan orang yang kamu cari harus suka juga semua hal itu. Selamat mencari orang yang hampir gak ada.

2. Gagal Move On

sad animated GIF

Memanglah ini sumber dari banyak malapetaka yang menimpa cukup banyak pasangan.Move on itu terkait sama luka hati yang nggak tentu kapan sembuhnya. Nggak ada dokternya pula. Kamu masih kebayang dengan kenangan masa lalu. Kadang kebayang kenangan yang indah, kadang kebayang kenangan yang pahit. Kadang kamu pikir udahmove on dan bisa melanjutkan ke hubungan selanjutnya, tapi ternyata masih terus terbayang dengan kenangan bersama sang mantan. Ada yang parah sampai ngerasa trauma untuk mulai hubungan baru lagi. Dipaksa juga nggak baik.

Orang yang gagal move on biasanya ngebandingin pacar dengan mantan pacarnya. Siapa juga yang suka dibanding-bandingin kayak gitu? Jadi, hati-hati kalau kamu belum move ondan memaksa untuk memulai lagi demi menemukan orang yang tepat. Bisa jadi ujung-ujungnya kamu sakit hati lagi atau nyakitin orang lain.

Jadi, move on bukan cuma soal langsung ngelupain begitu aja, tapi soal ngerelain.

3. Stuck di Satu Tipe

black and white animated GIF

Ada orang yang selalu macarin orang dengan tipe yang sama, biasanya sih secara fisik yang benar-benar sama, sementara kepribadiannya nggak terlalu mirip. Kalau kata-kata kerennya mah, nggak mau keluar dari comfort zone. Dia ngerasa udah klop banget sama tipe yang kayak gitu. Misalnya cewek tinggi, biasanya mereka cari cowok yang lebih tinggi, biar nggak malu-malu amat kalau jalan. Padahal kan nggak gitu-gitu banget.

Parahnya, itu syarat pertama yang mereka tentukan. Kalau ada cowok yang tingginya kurang memadai menurut mereka, mereka sama sekali nggak mau mencoba membuka diri. Dia baru mencoba deketin pun udah ditolak mentah-mentah. Padahal siapa tahu cowok itu pinter dan kepribadiannya cocok banget dengan yang dicari.

Terlalu saklek dengan kriteria cuma memperkecil kemungkinan kamu untuk ‘ditemukan’.

4. Kurang Gaul

internet animated GIF


Dalam arti kamu membatasi diri kamu soal pergaulan. Nggak salah temenan sama geng yang sama sejak SD, tapi nggak ada salahnya juga kalau kamu memperluas lingkaran pertemanan kamu. Kamu bisa juga gabung dengan komunitas atau grup sesuai hobi kamu. Misalkan kamu suka main game online. Mainnya di warnet dong, jangan di rumah terus. Cari suasana yang beda! Warnetnya juga jangan disitu-situ aja. Kalau bisa pindah tiap minggu, biar kenal makin banyak orang. Ikut komunitas juga, ikut kompetisi game kalau ada. Punya banyak teman itu enak. Siapa tahu salah satu teman kamu itu yang bakal ngenalin kamu ke jodoh kamu nanti. Ihiy.

5. Terlalu Cepat Mendeklarasikan Bahwa Dia Orang yang Tepat

love animated GIF

Waktu itu nggak bisa dilawan, jadi kita hanya bisa menyesuaikan. Kalau kelamaan, bisa bosen atau basi. Kalau kecepetan bisa capek. Sama kayak hati dan perasaan. Kalau kelamaan nyarinya karena kebanyakan syarat, bisa kelewatan orang yang sebenarnya oke untuk kamu. Kalau kecepetan juga bisa bahaya. Mentang-mentang cakep banget dan hobi lukis kayak kamu, kamu langsung ngerasa cocok dan cenderung mengabaikan ‘tanda-tanda’ lainnya. Misalnya udah keliatan banget kalau dia itu suka makan sambil ngangkat kaki kanannya ke kuping kiri. Waktu pedekate kamu sok cuek dengan kebiasaan aneh ini. Pas jadian baru deh nyesel. Aneh banget kan makan di restoran mahal tapi pacar kamu sambil angkat kaki ke kepalanya sendiri, lebih ekstrem dari makan di warteg.

Baru kenal berapa bulan doang udah bilang,
“Ah, dia perfect banget buat gue.”
“Dia yang selama ini gue cari.”
Fixed! Gue mau menghabiskan hidup sama dia.”
Jangan gitu, gaes. Takutnya kamu dibutakan oleh perasaan kamu sendiri hanya karena kamu terlalu cepat menyimpulkan bahwa dialah orang yang tepat.

Baiklah, segini dulu pencerahan dari saya di hari yang tidak begitu cerah ini. Kalau kamu ngerasa kalau lima hal ini ada di dalam diri kamu, semoga kamu sadar dan bisa belajar untuk lebih membuka hati dan pikiran.

Sumber : www.nyunyu.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ada Saatnya Kita Lelah Dengan Semua

Hallo teman - teman semua! Kali ini gue bakalan ngebahas tentang lelah.
Yup! Manusia mana sih yang ga pernah ngerasain lelah, gue yakin kalian semua pernah ngerasain di posisi ini kan! Ngaku hayo....
Emang nggak adil rasanya bila kita memaksakan diri untuk selalu berjuang meraih apa yang inginkan. Terus mencari jawaban tentang pertanyaan atas rasa penasaran yang nggak berhenti berputar di kepala, membuat rotasi hidup berhenti pada satu titik.

Sayang, kita tidak lagi seorang anak kecil yang bisa mendapatkan keinginannya hanya dengan merengek dan menangis. Tidak. Kita butuh proses perjuangan hebat nan keras untuk mendapatkannya. Dan kadang itu membuat kita lupa bahwa tubuh mempunyai batas untuk berhenti sejenak dan beristirahat, lalu berpikir.

Wahai kamu yang terlampau sering menghiraukan tanda-tanda tubuh yang ingin menyerah, apakah kamu tau kulit yang deras berkeringat ingin dikeringkan? Apa kamu tau luka yang terlahir ingin disembuhkan? Apakah kamu tau kepalamu ingin meledak karena diforsir untuk fokus pada target? Apakah kamu tau kedua langkah kakimu ingin tumbang karena terus menerus dipaksa melangkah?

Kita tahu, hanya saja kadang kita menyangkalnya.
Sebab, ada saatnya kita lelah dengan semua...


Lelah Dengan Kesendirian
Ketika sendiri tanpa ada satu orang pun yang menemani dan memahami, siapa lagi yang kamu rasakan kehadirannya selain kesepian?

Konon, kesepian itu sahabat sejati yang takkan pernah meninggalkan kita, karena ia selalu menemani kesendirian, di mana pun dan kapan pun. Namun kesepian juga serupa racun yang membuat hatimu mati rasa. Membuat hatimu nggak bisa merasakan cinta, karena terlalu lama menikmati kesendirian.

Ada waktunya kamu lelah dengan sendiri, bosan ditemani kesepian yang akhirnya kamu sadar mencelakakan hati, dan yang terparah adalah: membodohi dirimu sendiri dengan pertanyaan.

Kalau berdua, yakin bisa bertahan selamanya?”

“Emangnya dalam keramaian sekali pun, ada orang yang bisa memahamimu?”

Atau…

Buat apa jatuh cinta? Kalau ujung-ujungnya yang kamu dapatkan lagi-lagi luka.”


Kesepian itu menguras tenaga dalam tiap detik yang berjalan, menghalang-halangi pintu bahagia. Dan, pada waktunya datanglah saatnya kita lelah, ingin ada yang melarang, ingin memiliki teman berbagi, ingin memiliki seseorang yang bisa memahami dan mencintai.

Terluka oleh seseorang lebih ada artinya dibanding dilukai kesepian dan kesendirian.

Lelah Dengan Orang yang Datang dan Pergi
Kebersamaan adalah sesuatu yang mewah, yang tercipta dari perkumpulan orang-orang yang belajar saling menerima dan memahami. Itulah sebabnya kebersamaan itu tidak dapat terbeli. Sayangnya, dalam hidup, kita nggak bisa menghindari fase ‘datang dan pergi’ orang-orang yang kita kenal. Saking seringnya, itu membuat kita lelah.

Lelah dengan perkenalan, lelah dengan proses adaptasi, lelah dengan kata selamat tinggal, lelah dengan kegagalan, dan lelah menikmati kehilangan.
Seperti berada di sebuah halte. Kamu akan menyaksikan orang yang datang untuk menunggu bus yang mengantarkan ke tujuannya, dan kepergian orang itu karena telah dijemput bus yang ditunggunya. Dan itulah hidup. Datang dan pergi. Hanya sedikit yang menetap.


Oleh karena itu, jagalah orang yang menetap di kehidupanmu. Mereka yang tahan dengan sikapmu. Mereka yang memaafkan kesalahanmu. Mereka yang mengubahmu menjadi lebih baik. Dan mereka yang ingin selalu bersamamu.

Ada yang datang dalam hidup untuk mengajarimu sesuatu, kemudian pergi ketika kamu telah memahami apa yang telah diajarkan.

Sayangnya, kamu baru sadar akan pelajaran itu setelah ia pergi.

Lelah Dengan Pengkhianatan
Bukan alasan yang tepat memang bila ada seseorang yang enggan mempunyai hubungan hanya karena lelah dengan pengkhianatan. Tetapi, lagipula siapa yang berani merasakan rasanya dikhianati?  Bahkan, orang paling berani sekali pun takut dan nggak mau dikhianati, terlebih oleh orang yang disayanginya.

Pengkhianatan adalah salah satu ketakutan terbesar manusia, di mana kepercayaan dan kesetiaan dihancurleburkan dalam satu waktu, menimbulkan trauma dalam mendeklarasikan kehilangan.

Itulah kenapa hanya orang tolol yang mengkhianati kesetiaan. Karena kesetiaan itu hanya terlahir dari sifat dewasa yang memiliki kesabaran yang besar, dan nggak semua orang memilikinya.

Lelah Dengan Penolakan
Lelah dengan penolakan, kepedihan yang dirasakan oleh orang yang berkali-kali gagal dalam usaha diterima. Memang, semua yang diberikan nggak selalu diterima, contohnya: cinta.

Cinta tentu butuh pengorbanan. Dan dari pengorbanan itu nggak sedikit membuat kita memberi banyak hal. Namun, ketika cinta itu diutarakan, hasil yang didapatkan adalah penolakan. Penolakan yang berujung pada rasa kecewa yang membinasakan rasa percaya diri untuk jatuh cinta lagi.

Dari penolakan yang terjadi berkali-kali dan kekecewaan yang sering dirasakan, nggak jarang membuat orang yang mengalaminya merasa lelah dan kapok. Kapok untuk mencoba lagi karena takut usahanya berakhir dengan hasil yang sama. Ditolak.

Lelah Dengan Pengabaian
Jika ada pertanyaan apa rasa yang sakitnya lebih dari sekarat, jawabannya adalah diabaikan.

Diabaikan itu rasanya sakit luar biasa. Mengapa? Pengabaian sama halnya dianggap nggak ada. Bayangkan aja jika kamu berada di hadapan orang yang kamu cintai, tapi dia nggak menganggap keberadaanmu. Sama sekali. Nggak sedikit pun menoleh ke arahmu, menjawab sapaanmu, bahkan deru napasnya memberikan isyarat keras agar kamu pergi dan nggak usah kembali.

Penolakan terpahit adalah dianggap tidak ada.

Wajar jika ada orang yang lelah dengan pengabaian, enggan merasakan kondisi dianggap gak ada untuk kesekian kalinya.

Intinya, kita harus menghargai dan menyayangi diri sendiri untuk nggak memaksakan diri ketika sudah sangat lelah. Karena ketika terlalu memaksakan diri, apalagi yang didapatkan selain perih? Kegagalan memang mengajari untuk mencoba lagi, tetapi ketika sudah terlalu lelah, apakah itu bukan malah mencoba bunuh diri?


Istirahatkanlah dirimu sejenak, atur ulang langkah dan semua rencana terbaik. Mungkin apa yang kamu perjuangkan bukanlah yang akan kamu dapatkan, tetapi memberikan pelajaran dan menempa dirimu menjadi lebih tabah dari sebelumnya.

Jadi, bagian mana yang membuatmu benar-benar lelah dan akhirnya terpikir untuk berhenti?

Sumber : www.nyunyu.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tanda Kalo Lo Suka Sama Dia

Hai... hai ketemu sama gue lagi di blog yang lumayan menghibur ini!
Hari ini gue bakalan ngebahas tentang tanda-tanda kalo lo udah mulai suka sama doi.
Cieee hayo siapa yang lagi suka sama seseorang? *tunjuk tangan*

Yup jatuh cinta itu memang rasanya kayak jantung ke tenggorokan.
Momen ketika lo jatuh cinta sama seseorang adalah saat-saat yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Dag dig dug terus. Lo jadi merhatiin segala hal kecil yang dia lakukan dan juga takut akan segala kemungkinan yang ada. Gimana kalau ternyata dia playboy? Gimana kalau dia ternyata nggak suka sama gue? Gimana kalau dia nggak menyadari keberadaan gue sama sekali?
Karena itu ketika lagi jatuh cinta kadang lo, terutama yang cewek, agak ragu dan perlu diyakinkan. Maka untuk membantu kaum wanita di luar sana, ini dia tanda-tanda yang akan meyakinkan bahwa ya, lo memang mulai suka sama doi.
Cekidotttttttttttttttt..

1. Mulai Mempertanyakan Perasaan

Lo mikir, “Apa iya gue suka sama dia? Lucu sih. Tapi aaaah masasiiiiih”. Padahal mah kalau suka, ya suka aja. Dengan mikirin kayak gitu, terus perasaannya diukur segala, hampir pasti lo emang suka. Ya kalau nggak, ngapain juga meluangkan waktu mikirin. Malahan, semakin dipikirin, semakin kuatlah rasa suka itu.

2. Nggak Berani Menatap Dia

Entah kenapa rasanya susah banget untuk natap orang yang lagi ditaksir. Seakan-akan kalo lo natap dia langsung ke matanya, dia bakal langsung tahu bahwa sebenernya tampilan luar lo aja yang tetep cool, di dalem mah udah meleleh. Siapa nih yang suka kaya gini? ngaku lo haha.

3. Mulai Berkhayal dan Nggak Konsen

Udah pasti ini. Lo ngebayangin kalo bakal jadi pasangan yang cocok banget sama dia. Lagi di kelas, tanpa sadar pikiran lo melayang ke dia. Ngelihat apa pun yang lagi dipelajarin, tau-tau berubah jadi mukanya dia. Padahal lo jurusan Biologi, lagi praktik pake mikroskop aja, tiba-tiba ada muka dia. Apalagi kalau muka gebetannya memang kayak bakteri.

4. Mulai Genit

Lo tahu kalau hari ini bakal sekelas sama dia dan dari malem lo udah galau mikirin besok pake baju apa, dipadanin sama celana atau rok yang mana, makeup-nya kayak gimana, rambutnya mau diapain... semuanya demi terlihat cute di depan dia.

5. Cemburu

Ini nih yang paling bahaya! Kita bakalan negatif thinking terus misalnya “Hah, dia kemaren nonton? Sama siapa? Kok gue nggak tau? Emang sama siapa sih? Cakep gak?” Deuh, ini mah jelas banget. Kalau lo mulai cemburu nggak jelas kayak gini pastilah lo naksir sama dia. Padahal lo bukan siapa-siapanya.

6. Pengen Waktu Berhenti Ketika Sama Dia

Waktu memang jadi musuh untuk banyak orang. Berhubung statusnya masih belum resmi, waktu pertemuan kalian juga serba nggak jelas dan nggak terduga. Pas bisa ketemu, selalu terasa terlalu cepat. Lo akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan bahkan sampai lupa updatestatus. Begitu udah berpisah lagi dan lo lagi inget-inget kebersamaan kalian tadi, lo bakal berharap seandainya waktu bisa berhenti, bisa di-pause, atau di-rewind. Supaya lo bisa balik lagi ke saat itu, cuma supaya bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Deuhhhhh

Hayooo, masih nggak ngaku kalo lo emang suka? Ngeles melulu ah, kayak bajaj.
Ada yang mau nambahin?

Sumber : www.nyunyu.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fase Jatuh Cinta Sama Sahabat

Hallo semua!
Postingan pertama kali ini gue persembahkan kepada kalian yang diam diam mulai mencintai sahabatnya sendiri
langsung aja cekidottttt.
 
Persahabatan yang telah terjalin dalam rentang waktu yang lama nggak menutup kemungkinan menimbulkan rasa cinta. Kalo peribahasa Jawanya sih “Witing tresno jalaran soko kulino,” yang artinya cinta ada karena terbiasa bersama.
 
Nggak jarang karena terbiasa bersama itu ada beberapa orang yang jatuh cinta sama sahabatnya, atau lo pernah mengalaminya? Bukankah cinta memang nggak bisa kita prediksi kepada siapa dia akan jatuh? Termasuk kepada sahabat kita sendiri.
Lalu kalo jatuh cinta sama sahabat kamu bakal kayak gimana?
 
Well, pertanyaan yang memang akan gue bahas di sini. Jadi buat lo yang belum pernah jatuh cinta sama sahabatnya harap dibaca baik-baik dan direnungkan ya, kali aja suatu hari kamu jatuh cinta sama sahabat lo.
Ini dia fase-fasenya, bacanya sambil baca dengerin lagunya Jason Mraz – Lucky.
 

 
1.Senang dan Berkhayal Akan Sangat Lancar

Ketika jatuh cinta sama sahabat, lo akan merasakan fase di mana lo akan senang dan berkhayal akan sangat lancar. Dia udah deket banget sama lo, apalagi yang harus dikhawatirin? Pergi ke mana-mana bareng, ngerjain apapun bareng, makan bareng, sampai tidur pun bareng, di waktu yang sama.
 
Semua itulah yang membuat lo berkhayal akan sangat lancar saat kalian berdua menjalin hubungan dengan status ‘pacar’. Padahal kan belum tentu seperti itu. Lagipula, belum tentu juga dia jatuh cinta sama juga atau menerima cinta lo. Pahit ya? Belum kok kalo semua itu belum terjadi.
Misalnya, ketika kalian berdua berpacaran, apakah makna persahabatan yang kalian telah lama jalin akan sama aja? Coba atuh direnungkan.
 
2. Dia Udah Tau Seluk-Beluk Lo

Persahabatan yang telah terjalin lama pastilah membuat dia udah tau seluk-beluk kamu dan jelek-buruknya kamu, pun lo kamu sebaliknya. Dia yang tau lo yang suka latihan dance shuffle di atas bara api, lo yang tau dia punya kebiasaan mainin jenglot di dalam kamar, atau kalian yang suka janjian pake celana dalem terbalik. Kalo nggak tau ya dan memaklumi mana mungkin dia mau sahabatan sama lo, ya kan? Berangkat dari hal itulah kamu semakin yakin untuk jatuh cinta padanya di dalam fase ini.
 
3.Apakah Dia Menerima Lo Apa Adanya?

Dengan dia udah tau seluk beluk lo, tentunya lo akan berpikir dia bakal nerima lo apa adanya kan? Mungkin aja sih, tapi belum tentu juga kalo sebagai pacar. Posisi sebagai pacar tentu berbeda dari berbagai sisi, apalagi kalo dia memiliki kriteria untuk hal itu.
Dia yang punya kriteria pacar yang cantik/ganteng, tajir, bermobil, bodinya tsakep, pinter, pokoknya, perfect. Dan lo? Hanya memiliki beberapanya, atau malah nggak memiliki satu pun dari kriteria itu.
Memang dia menerima lo apa adaya sebagai sahabat, tetapi sebagai pacar? Belum tentu.
 
4. Konflik Dengan Diri Sendiri

Lo akan merasakan fase konflik dengan diri sendiri. Haruskah cinta ini diutarakan? Atau sebaiknya dihentikan? Salahkah kalo jatuh cinta sama sahabat sendiri? Apakah sebagai sahabat aja cukup? Tapi lo cinta sama dia dan pengin lebih dari sekadar sahabat. Lo ingin jadi pacarnya dia.
Semua pertanyaan itu hadir menyesaki benak dan menimbulkan konflik yang hebat antara perasaan dan logika. Lo berpikir keras karena bingung harus melakukan apa karena semua tentu ada risiko dan kosekwensinya. Antara mengungkapkan atau memendamnya dengan berbagai alasan.
 
5. Angkat Bicara

Perlahan-lahan sahabat lo pasti bertanya mengenai keadaan lo yang agak berbeda. Pada fase dan momen inilah saat di mana lo akhirnya harus angkat bicara.
“Aku ternyata jatuh cinta sama kamu, kamu mau jadi pacar aku?”
 Atau
“Nggak apa-apa kok, aku cuma lagi banyak pikiran aja. Hehehe.”
Lalu di dalam hati bergumam. 
Kedua kalimat itu akan menentukan hubungan kalian berdua ke depannya bagaimana. Jika lo memilih mengungkapkannya, bersiaplah dengan jawaban yang akan diterima nantinya. Jika lo memilih memendamnya, semoga lo tabah menahan perasaan cinta itu, sendirian.
 
6. Kalian Berpacaran

Ternyata dia menerima cinta lo, bahagia? Banget,lo sangat bersyukur dengan hal itu. Akhirnya semua khayalan yang lo doakan terwujud menjadi kenyataan yang indah.
Selayaknya sepasang kekasih, kalian menjalani kebersamaan baru. Nggak terlalu banyak perbedaan memang dengan bersahabat, hanya lebih ke porsi dan tujuannya aja. Yang tadinya manggil dengan sebutan ‘nyet’, jadi ‘yang’. Yang tadinya sungkan ngasih perhatian spesial atau ngajak dia melakukan hal baru, jadi blak-blakan bilang.
 
Dan yang terpenting adalah tujuan yang tadinya hanya bersahabat baik, kalian mengkonversinya untuk menata masa depan bersama. Perbedaan yang membahagiakan, bukan?

Sumber : www.nyunyu.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS